Selasa, 31 Agustus 2010

IKA MERDEKAWATI : Guruku, Alamku dan Cintaku

GURUKU
By : Ika Merdekawati

Senyummu yang manis
Tutur katamu yang halus
Belai kasihmu yang lembut
Begitu membekas dalam diriku

Sikapmu yang berwibawa
Pesonamu yang menawan
Pribadimu yang simpatik
Membuatku kagum padamu

Guruku.....
Kau panutan bagiku
Kau adalah tuntunanku
Dalam menggapai citaku

kau beri aku bekal
Kau beri aku dorongan
Hingga aku terus berjuang
Tak pernah berputus asa

Guruku.....
Takkan pernah kulupakan dirimu
Jasa-jasamu kan selalu abadi
Dan tetap kukenang selamanya
Terima kasih guruku


ALAMKU
by : Ika Merdekawati

Padi hijau menghampar luas
air sungai mengalir deras
kicau burung kenari nan indah

Alam desaku yang sejuk
Di sanalah aku lahir dan dibesarkan
Dengan pesona alam nan elok
yang memberikan kedamaian

Kupanjatkan syukur pada Illahi
Atas anugerah alamku yang indah
kan kujaga hingga akhir masa
Kujadikan tempatku menutup mata
Terima kasih Tuhanku


CINTAKU
by: Ika merdekawati

pasir putih jadi saksi
deru ombak di lautan
mengiringi ucapan janji hati
yang tulus kuberikan 'tukmu

Hari-hari telah berlalu
Namun janji itu tetap satu
Selalu tersimpan di hatiku
hingga kau kembali padaku

Cintaku......
Tetap suci tak ternodai
Walau kau pergi tak kembali
Namun tetap tersimpan di hati

Biar seribu rayu datang
namun cintaku tetap untukmu
karena hanya dirimu yang kusayang
Untuk itu izinkanlah aku
memberikan cintaku padamu
hanya kepadamu


KALA CINTA BERAKHIR
by: Ika Merdekawati

Kala rindu melanda
Hanya bayang wajah dan senyummu
yang senantiasa menemani
Setiap jejak langkahku

Di kala cinta berakhir
Impian lenyaplah sudah
Bayang wajah dan senyummu
Hilang ditelan sesal di dada

Di kala cinta telah musnah
Semua keindahan sirna
Tinggallah kepahitan
Serta berjuta sesak dan kecewa

HADI WINATA : ANEKDOT & PANTUN

Owner Popeye Steam Motor ini adalah aktivis PMR kita Loh. Cowok kelahiran Astanajapura 25 Maret 1984 ini ternyata punya bakat bikin anekdot end pantun. Berikut ini karya tulisnya yang dikerjakan pada waktu Hari Test Observasi BAR (Bina Aksi Remaja) pada hari Minggu, 24 April 2000 di kampus SMK N 1 Cirebon Barat (sekarang SMK N 1 Kedawung).

ANEKDOT : HANTU
bY: H@dy Winata

Pada malam jum,at kliwon, kakak saya membayar janji untuk ngapel ke rumah ceweknya, dan mengajaknya nonton bioskop dilm baru James Bond. Ketika waktu pulang, kakakku membonceng ceweknya dengan sepeda motor. Di sebuah jalan yang akan dilalui terjadi tawuran antar desa. kakakku ambil inisiatif jalan setapak. sudah tidak beraspal, gelap lagi (tidak ada lampus sih). Mereka berjalan melewati kuburan. eh, sial !! Motor mati,kakakku coba starter tapi ndak nyala juga. Tiba-tiba cewek kakakku menjerit melihat pocong menghampiri. kakakku semakin panik. ia coba nyalakan tapi tak bisa-bisa. Tapi setelah ia membaca basmalah barulah motor jalan. Hampir saja pocong mencekik leher ceweknya, tapi alhamdulillah mereka selamat. Sialnya lagi pocongnya ngomong,: HONDA....MEMANG HEBAT!"


PANTUNnya H@dy WInata

Naik perahu di atas danau
lirih angin menyapa mata
Sejak pertama memandang dikau
hati terjatuh berbunga cinta

Danau membisu tiada tanya
bagai kayu dibuat peti
kalau dikau tiada yang punya
bolehlah daku singga di hati

Ambil panah memburu sapi
tumbang satu dalam seribu
kalau cinta lautan api
kan ku kenang tuk dirimu

cari burung di tanah sunda
tiada dapat hilang sepatu
alau jarak kita berbeda
hati kita haruslah bersatu

Silau emas tida kalah
Bagai pahit pohon kina
walau bulan bersinar indah
cantikan dikau yang disana

The last message :
Jalan-jalan pergi ke pasar
jangan lupa beli menjangan
kalau anda mau cari pacar
carilah lima buat cadangan

crb, 24 April 2000

Senin, 23 Agustus 2010

KASIH TAK SAMPAI

By : Elly ROSIANA

Matahari hampir tidur ketika Seno-pemuda asal Yogya tiba di kota wali. Jalan-jalan sudah nampak sepi. Orang-orang yang berbenah diri bersiap untuk melaksanakan kewajiban mereka tiap hari. Sebentar lagi adzan maghrib bergema. Seno yang baru sampai di sana merasa kebingungan karena nyaris tak satu orang pun ia temui. Kasihan seno. Di persimpangan jalan ia berhenti. Ia memasukkan tangan kanannya ke saku jeans biru yang ia kenakan. Ia mengambil secarik kertas putih dari dalamnya. dengan cepat ia buka kertas itu kemudian membacanya.

Jl. Melati No.13, itu yang tertulis di sana. Itu alamat Adam, kakak Seno yang sudah lama tinggal di kota udang bersama istrinya.

Aduh, di mana letak jalan ini? Siapa yang harus aku tanya, di sini nggak ada orang. Kata Seno dalam hatinya. Kepalanya melihat kesekelilingnya, kali aja ada orang lewat. dia tersenyum kecil ketika pandangan matanya tertuju pada seorang gadis yang sedang mengayuh sepeda ari arh depan seno.

Tanpa pikir panjang, Seno langsung menghampiri cewek itu. Ia berlari sekencang mungkin agar bisa mengejar cewek itu, tapi siapa sangka, saat jarak mereka hampir dekat, tiba-tiba ada mobil jeep melaju kencang dan menyerempet cewek itu. cewek manis itu jatuh tepat di hadapan seno.

"Aduh..."rintih cewek itu sambil membersihkan lututnya yang terluka.
"Boleh saya bantu, Mbak?" Seno mengulurkan tangannya sambil tersenyum.
Cewek itu menatap wajah seno. Ia membalas senyuman seno. Wah, cantik sekali pikir seno saat ia melihat cewek itu tersenyum.
"Tentu aja boleh." cewek itu membalas uluran tangan seno. seno marah tangan mulus cewek itu dan membantunya berdiri.
"Makasih, ya." kata cewek itu lalu menaiki sepedanya kembali. "Aww!" cewek itu tidak mampu mengayuh sepedanya. kaki kanannya terluka.
"Kalau boleh, biar aku yang kayuh sepedanya, Mbak bonceng di belakang." seno menawarkan bantuan.
"Terima kasih. Tapi sebaiknya kita jalan aja." cewek itu menolak tawaran seno.
"Tapi, apa mbak bisa jalan?"
"Insyah Allah bisa, yuk jlan."

Merka berdua berjalan beriringan. Cewek itu memerangi spedanya sambil berjalan di samping seno.
"Kamu orang baru ya di sini?" cewek itu mulai membuka pembicaraan.
"Kok mbak bisa tau?"
Cewek itu tertawa kecil. wajahnya sangat cantik.
"Ya iya lah, kalo bukan musafir apa namanya orang yang bawa tas segede ini?"
seno ikut tertawa,"tapi mbak, bisa aja kan orang habis mendaki gunung."
"Iya, tapi mana ada orang mendaki gunung bingung cari jalan." cewek itu melirik seno sambil tersenyum," Kamu orang mana dan mau cari alamat siapa?"
"oh iya", seno jadi teringat tujuan awalnya NYARI ALAMAT! dia merogoh sakunya dan mengambil kertas yang tadi.
"Mbak tahu alamat ini?" seno menyodorkan kertas itu
"Oh...ini, kebetulan rumah saya di jalan itu juga. ayo saya antar ke sana!" cewek itu tersenyum lagi. cantik sekali. Pikir seno sekali lagi.
* * *

Tok...tok....tok
Pintu rumah mas adam ada yang mengetuk
"Assalamualaikum," teriak orang dari luar. rumah itu tampak sepi. maklum, penghuninya lagi pada sholat magrib.
"Assalamualaikum." teriak seno sekali lagi
"Waalaikum salam." akhirnya ada juga orang yang membukakan pintu."Eh, seno. baru datang sen?" wanita paruh baya itu menyapa seno dengan ramah.
"Iya, mbak." jaw2ab seno singkat
"masuk, sen!" perintah wanita itu pada seno.

dengan langkah malu-malu seno memasuki ruang tamu rumah itu. rumah itu memang cukup besar. halamannya terbentang luas ditanami bunga-bunga yang indah. ruang tamunya cukup luas. di atapnya tergantung lampu kristal yang indah. seno yang berasal dari kampung menjadi terpesona melihat rumah kakaknya yang cukup mewah itu.
"Duduk, sen. kamu mau minim apa? biar mbak ambilkan," ucap wanita itu dengan ramahnya.
"Ndak ush. Mbak lastri," seno menolaknya dengan malu-malu, "Mas adam, mana?"
"Oh masmu lagi ada di kamar. mbak panggilkan ya!" wanita yang ternyata bernama lastri itu pergi ke dlam.
seno sendirian di ruang tamu itu. di masih merasa takjub dengan pemandangan yang masih asing bagi dirinya.
"Hai, sen. apa kabar?" seorang laki-laki paruh bayu yang mirip seno muncul menghampiri seno. itu mas adam kakak seno.
"Alhamdulillah, baik mas." seno tersenyum riang melihat wajah seseorang yang selama ini ia rindukan. lelaki paruh baya itu kemudian mendudukkan diri di kursi di depan seno duduk, "Ibu dan bapak apa kabar, sen?"
"Ibu dan bapak, alhamdulillah sehat, Mas."
"Ayo diminum airnya," mbak lastri muncul dengan membawa secngkir teh dan segelas air jeruk dalam nampan. ia menaruh kedua minuman itu di depan seno dan suaminya, mas adam. permpuan itu lalu duduk disamping ada.
"Oh iya sen, kamu ke sini naik apa?" tanya mas adam
"Aku ke sini naik kereta lalu habis dari stasiun aku naik angkot turun dekat pasar sana," seno menjelaskan singkat.
"Kamu hebat, sen. msih hafal jalan ke sini." puji mbak lastri pada seno.
Seno tersipu malu. Ia tertawa-tawa sendiri teringat kejadian yang menimpanya GAK TAU JALAN.
"Kenapa, sen?" ada yang lucu?" mbak lastri penasaran melihat adik iparnya tertawa-tawa sendiri.
"Ah, enggak, mbak. aku cuma teringat kejadian lucu waktu aku di jalan." seno mencari alasan.
"Oh, tapi kamu beneran hafal jalan ini kan?" celetuk mas adam tiba-tiba.
"Tentu aja akuhafal," seno bohong. cowok lugu itu malu kalau kedua kakaknya thu bahwa dia hampir nyasar karena nggak tahu jalan.

Tok...tok...tok...
pintu rumah itu ada yang mengetuk lagi. nampaknya ada tamu di luar sana.
"Assalamualaikum," ada suara cewek yang mengucap salam.
"Biar aku buka pintunya, Mas," seno bernjak dari duduknya dan pergi ke pintu dan membukanya.
"waalaikum salam," seno segera membuka pintu untuk tamu itu.
Seno teperanjat sat ia tahu klalau yang datang itu cewek cantik yang ia tolong sat di jalan tadi. cewek itu datang sendiri dengan menjingjing kantong plastik di tangannya. saat itu cewek cantik itu mengenakan T-shirt putih dengan rok peri dengan warna yang senada pula.
"Lho, kamu tinggal di sini? cewek itu mulai membuka pembicaraan," mas adamnya ada?"
"A...ada, silakan masuk."
"Nggak usah, biar say titip ini aja buat Mas adam. sampein ya, bilangin ini ari ibu Vera," cewek itu menyerahkan kantong plastik yang dibawanya pada seno. seno hanya mengangguk. pikirannya entah terbang ke mana.
"Ya udah, terima aksih saya pamit pulang dulu.assalamualaikum," cewek itu tesenyum dan beranjak meninggalkan rumah itu.
"Waalaikum slam," jawab seno tanpa pernah berhenti memandang cewek itu.
"Siapa, sen? tanya mas adam.
Pertanyaan itu membuyarkan lamunan Seno. "E...ini Mas ada titipan buat Mas, katanya dari Bu Vera." jawab seno setelah ia sadar. Seno memberikan kantong plastik itu pada Mas Adam.
"Emang tadi Bu Vera ke sini?" tanya Mas Adam
"Ndak tau mas, tapi kalau menurut aku itu bukan Bu Vera." bantah Seno,"habis orangnya masih remaja seumuran aku lah. Cantik banget," jelas Seno kemudian.
"Oh,"jawab Mas Adam singkat.
"Emang dia siapa, Mas?"seno balik tanya.
"Itu Neng Fathiya, putri semata wayang Bu Vera. Kenapa? naksir?" kata Mas Adam.
"Nggak,Mas." seno tersipu malu," memangnya Bu Vera itu siapa?"
"Bu Vera itu yang punya rumah ini. mas cuma ngontrak di sini."
"Oh." kata seno singkat."Ya udah Mas, Mbak, pergi meninggalkan ruangan itu.
* * *
Mentari pagi udah bersinar lagi. Ini adalah hari pertama seno masuk ke sekolahnya yang baru. mas adam memilih SMA siliwangi yang terkenal karena menjadi SMA Teladan di grage untuk Seno. pagi ini Seno datang ke sekolah itu danter oleh kakaknya.
Kring...kring...kring...
Bel tanda pelajaran dimuali telah bergema. ibu Lusi, wali kelas XII IPA 1 membawa seno memasuki kelasnya yang baru. hati seno berdebar. Akan seperti apa murid-muridnya. baik atau nggak. Pinter-pinter apa nggak. Itu yang ada dalam benak seno.
jantungnya semakin berdegup kencang saat kakinya mulai memasuki ruang kelas itu.
"Selamat pagi, anak-anak!"sapa bu Lusi
"Pagi,Bu! jawab murid-murid serempak.
"Oh iya, ini ada teman baru kalian pindahan dari Yogyakarta dan mulai hari ini dia akan belajar di sini." kata Ibu Lusi," Ayo nak, perkenalkan dirimu," perintah Bu Lusi pada seno.
"namaku Seno Firmantiar, kalian bisa panggil aku seno."seno nervous abis, makanya setiap kata yang ia ucapkan selalu terbata-bata.
"Nah, Seno, sekarang kamu duduk di bangku kosong samping Fathiya," Bu Lusi menunjukkan di mana seno duduknya.
"makasih, Bu," seno beranjak ke tempat duduknya.
Dia terkejut saat ia tahu bahwa siswi yang duduk disampingnya itu adalah orang yang selalu ia kagumi, Fathiya, cewek cantik yang pernah ia tolong.
"Hai, ternyata kamu lagi. saya fathiya, mulai sekarang kita sahabatan dan mulai sekarang juga kamu akan menjadi teman sebangkuku."
cewek manis dan cantik ternyata bernama fathiya itu tersenyum pada seno.
"Aku seno. makasih udah mau jadi teman aku." seno duduk di samping fathiya. hatinya bergetar. jantungnya berdegup sangat kencang. seperti genderang perang (kata dewa). siapa sangka kalau ia sebangku sama fathiya, cewek cantik yang pernah ia tolong.
Pelajaran pub dimulai, semua orang konsentrasi mendengarkan, suasana kelas sunyi. hanya jantung seno yang masih berdegup sangat kencang.
* * *
Cirebon, 30 Maret
Seno udah 3 bulan belajar di SMA Siliwangi dn udah 3 bulan juga tinggal di kota wali ini. seno semakin akrab dengan fathiya dan saat itu juga seno semakin merasakan bahwa dia benar-benar mencintai fathiya. semakin hari cintanya pada fathiya semakin besar. bahkan udah gak bisa ditahan lagi ibaratnya kaya bendungan yang udah mau jebol. sayangnya, cowok ini gak berani ngungkapinnya. dia takut cintanya ditolak karena dia sadar bahwa dia hanya anak kampung, sedang fathiya...? Bisa dibilang SUPER STAR-lah.

Jam 11 malem, seno masih belum tidur. dia masih memikirkan fathiya. malem ini malem minggu, seandainya fathiya milik aku, mungkin sekarang dia ada disampingku. guman seno dalam hati. tanpa dia sadari mas adam masuk. lelaki apruh bauya itu duduk di samping seno yang lagi duduk bersandar sambil memeluk bantal.
"Belum tidur sen? suara itu memecahkan lamunan seno.
"Belum ngantuk, mas."
"Kamu kenapa? kok ngelamun? mas adam menyelidiki"Lagi falling in love ya," tanya mas adam kemudian. Seno terdiam. dia tersenyum-senyum. dia tersipu malu.
"benarkan tebakan mas?"tanya mas adam lagi. seno masih terdiam "Iya. mas aku lagi suka orang."kata-kata itu keluar dari mulut seno. mas adam memang gak bisa dibohongi.
"Sama siapa? terus apa dia tahu?"
"Dia belum tahu." jawab seno singkat.
"Kenapa?"
"Karena aku takut dia nolak, karena aku sadar kalau aku emang gakl pantes buat dia, dia superstras," jelas seno kemudian.
"Siapa dia?"
"Dia.." seno terdiam lagi,"Dia..fathiya."

Mas adam terkejut mendengar nama itu. pikirannya, kok bisa seorang seno suka sama fathiya? Tinggi banget selerah nih anak.
"Gimana, Mas?"
"Seno." Mas adam semakin mendekati seno." Yang namanya cinta itu buta. kalau suka tembak aja, kalau ditolak itu ya resiko."
seno terdiam lagi,"Yo wis, aku pengen nembak dia besok."

Minggu, 01 Agustus 2010

INDRA NOER JANNAH : Komentar Alam lewat Bait-bait Gersang

INDRA NOER JANNAH adalah nama pena DARKINA INDRAWIJAYA. Setelah malang melintang di dunia jurnalistik, penulis yang akrab dipanggil Bang Indra kini fokus pada dunia bisnis dan investasi. Bang indra mengawali bisnisnya sebagai Owner FORTUN VCO-Virgin Cocounot Oil . Lewat FORTUN YOUTH CENTER, Bang Indra mengembangkan bisnis smart communication and online advertising. Bang Indra juga tengah konsen di dunia investasi yaitu smart investing and link sistem global income, dengan GLOBAL INCOME INVESTINDO yang dirintisnya. untuk mengetahui lebih jelas kiprah Bang Indra sekarang Kamu bisa akses http:// darkinaindrawijaya.blogspot.com; http://sistemapig.blogspot.com; http://fortunyouthcenter.blogspot.com

Sebagai seorang penulis dan jurnalis, bang Indra juga sudah menerbitkan beberapa karya tulis, diantaranya HOROSKOP CINTA F-4; SHAH RUKH KHAN THE KING OF BOLLYWOOD. Buku-bukunya yang nyusul diterbitin diantaranya JURNALISTIK ITU ASYIK LOH, POTRET BISNIS SELEBRITIS, KAMU JUGA BISA JADI PENGUSAHA.

Puisi Komentar Alam pernah diterbitkan oleh Harian Umum PIKIRAN RAKYAT pada tanggal 20 Juni 1993. Puisi ini merupakan refleksi renungan dan bentuk keprihatinan penulis atas bencana alam yang tengah melanda bangsa kita dewasa ini seperti tsunawi, gempah bumi, banjir dan sebagainya. Semoga kita bisa mengambil hikmahnya, sehingga kita menjadi manusia yang bisa memanusiakan manusia dan memanusiakan alam. Amin


KOMENTAR ALAM
by : Indra Noer Jannah

Kala itu sunyi
Angin berbisik lirih :
"Aku sesak oleh polusi"

Penghuni-penghuni air pada mati
Laut berdesis :
"Aku tercemar lagi"

Dewi malam bersinar redup
Dia berkata pada bumi :
"Manusia congkak berlaku sombong padamu"

Hutan-hutan terketuk
Dia berpesan :
"Aku rela Kau tebang asal
Kau ganti dengan sembahyang."

Cirebon, 1 Januari 1991



BAIT-BAIT GERSANG
by : Indra Noer Jannah

Dalam dekapan duka
Dalam lingkaran dosa
Kucoba tepis yang tercela
Biar mereka tertawa
Aku punya jiwa

Biar jatuh, kubangun lagi
Kucoba lagi, walau sejuta duri menancap hati

Pada lagu sunyi
Kubariskan ungkapan hati

Dalam kejaran dosa
Dalam nuansa duka

Kuterjang arus durhaka
Kuberlari gapai pahala

Tebalnya tembok dosa
Mementalkan aku. Sering gagal.
Kutetap melawannya
Hingga capai hari merdeka

Pada tembang sunyi
Kutuliskan syair hati

Dalam ketidakmengertian
Tercengkram kebingungan
Segala laku perbuatan kehidupan
Tercurah pada bait-bait gersang


Puisi KADO HIKMAH BUAT BAPAK KEPALA SEKOLAH. Puisi ini dibuat sebagai kado perpisahan buat Bapak Kepala Sekolah SMEA Negeri Cirebon / sekarang SMK N 1 Kedawung, yaitu bapak Drs. Kahari Prawirasujasa.

Beliau mengundurkan diri dari jabatan sebagai Kepala Sekolah SMEA Negeri Cirebon karena sudah memasuki masa pensiun. terlepas dari segala kekurangan beliau sebagai manusia biasa, beliau telah berjasa dalam memajukan SMEA Negeri cirebon, karena memang Beliau dikenal sebagai pribadi yang disiplin.

KADO HIKMAH BUAT BAPAK KEPALA SEKOLAH
By : Indra Noer Jannah

Senja di lapis 1995
Kursi tugas itu bergeser ke arah komputer
Jari-jari kebijaksanaan itu tak kan lagi menekan tuts-tuts mesin tik yang menghasilkan aneka naskah
Kini tiada lagi latihan dan tugas yang mesti dikerjakan
Gandaran pun akan bergeser oleh tangan yang lain
Laci arsip telah dipenuhi dokumen keberhasilan
Yang tersusun dengan system klasifikasi kebijaksanaan

Pada layar komputer
Masukkan disket kasih sayang
Barengi dengan disket pemaafan
Masukkan data
Warnailah Opening Menu dengan nama-nama amal ibadah
Penuhi data dengan goresan-goresan basmalah
Bentengi virus dengan istighfar
Abadikan tiap file dengan control keikhlasan

Pada biro perjalanan selipkanlah tiket akherat
Pandulah wisatawan dalam jalan mardhotillah
Nikmati pesona alam dengan syukur alhamdulillah

Pada transaksi masa
Cermatilah debit dan kreditnya

Dalam kancah persaingan perdagangan bebas
Tanamkanlah modal dasar iman dan manajemen ketaqwaan

Dalam membangun rutinitas ibadah laksanakanlah
Dengan semangat kekeluargaan dan kegotongroyongan

Cirebon, 15 Maret 1995


GADO-GADO PERSAJAKAN
by : Indra Noer Jannah


Aku berjalan bersama megah-megah kebangkitan Islam
Ragamisasi pencurahan bait-bait Illahi
Menyulut benih-benih ide inspirasi
Hingga tercipta gado-gado persajakan ini

Ahmad Syubbanuddin Alwy menjerit tatkala berhadapan dengan teror
Sitor Sitomurang meregang sedih di malam lebaran
Sisa perjalanan Diah Saylin membuat DIAM TELUNJUK
Indra Noer Jannah terbang bersama komentar alam akan cinta darah merah

Jalan-jalan berkobar, melambaikan jejak luka juga pematang sawah,
dengan susunan pabrik-pabrik, pom bensin, pelabuhan, tambak udang
dan
restoran

dan supermarket tumbuh dari harum kemiskinan itu sebentar lagi,
melipat gerak tubuhku dalam kemasan iklan rokok kretek dan sabun wangi/

Seperti raksasa ekonomi yang berkisar di atas parabola
memutar otakku dengan fantasi Amerika
dadaku menyalah melukiskan peta sejarah yang membeku
dan pada sebuah bar yang terbakar,
dinding jiwaku akan segera berubah mengucur dari siklus pelacuran
mengusirku ke rawa-rawa untuk menjadi, tahi dan kupu-kupu
Akan terus bernyanyi dengan sayatan tangisku sendiri

REMBULAN DI ATAS KUBURAN

Ada lelah kau tinggalkan
Kau hadirkan dalam kehidupan
Perjalanan yang penuh tantangan
Bergelut menaklukkan waktu
Senja telah sampai pada rembangnya
Sejengkal mungkin
Waktu yang ditentukan tiba
Saat yang tiada dapat menghindar
Kau pun pergi meninggalkan pesan
Harum namamu hiasi arti perjuangan,
Semangatmu yang takkan padam
Tetap bergema dalam sisa perjalanan.................

Telunjuk/
Telunjuk/
Telunjuk/
Kau bikin orang takut
Kau bikin orang tertunduk
Kau bikin orang tergaruk-garuk
Kau bikin orang nyeruduk
Telunjuk/
Kau pencipta suasana buruk
Kau buat aku tergaruk-garuk
Kau......Kau......
Kau, telunjuk/
Bisa jadi BOM/

Bom/
Bom/
Bom/
BOMBAT/
Bom bagi sahabat/
Bom bagi yang tak kuat/
Bom yang tak bermartabat/

Bom
Bom
Bom
Bombat/
Bomnya orang sekarat/
Bomnya orang bejat/
Bom bagi kaum melarat jentat/

Akhirnya...................

D I A M ///
Diam ulama bahaya
Diam orang tua lalaikan amanah
Diam guru ngereruntuh
Diam pelajar kurang ajar
Diam anak gawe blenak
Diam atasan berantakan
Diam bawahan kekacaubalauan
Diam penguasa adalah bisah
Diam rakyat jelata tirani pemerintah
Diam petani bisa mateni
Diam pedagang mengguncang
Diam nelayan melayang
Diam/
Diam/...................Diam/.................Diam/......
Diam diri.............mawas diri............ingat Illahi/

Kala itu sunyi
Angin berbisik lirih:
"Aku sesak oleh polusi"

Penghuni-penghuni air pada mati
Laut berdesis :
"Aku tercemar lagi"

Dewi malam bersinar redup
Dia berkata pada bumi :
"Manusia congkak berlaku sombong padamu"

Hutan-hutan terketuk
Dia berpesan :
"Aku rela Kau tebang asal
Kau ganti dengan sembahyang."

C I N T A

Cinta............. Oh cinta............
Kau racun dunia
Kau perbudak yang tak mengerti
Kau buat yang tipis iman gantung diri/

Cinta............. Oh cinta.........
Kau vitamin kehidupan
Dari malas ke rajin
Dari lamban ke giat
Dari tercelah ke terpuji
Dari keras ke lunak
Semua yang kurang berubah ke lebih/

Cinta...............oh cinta............
Kau pewarna kehidupan
Kadang suka kadang duka
Kadang setia kadang dusta
Kadang manis kadang pahit
Tiap unsur berbaur/

Cinta............oh cinta..................
Kau buat orang tanda tanya
Mengapa kau ada?
Siapa Kau?
Darimana kau?
Bagaimana kau?
Buat apa Kau?

DARAH MERAH //////

Mendidih, menyalah/
Menurutkan langkah
Menyelusuri warna

Kemulyaan berbaju batu baja

Diantara batas-batas......
Jangan tekan keras/
Masih muncrat/////

Ini bukan pengeksploitasian kata-kata/
Ini bukan pengklabuan jiwa
Ini bukan mengada-ada/
Inilah hasil pengembaraan batiniah///
Inilah pembaharuan suara-suara terlunta/
Inilah..................
Enak bukan?????

IDA WATI : Tentang Harapku di Lubuk Hati

IDA WATI adalah anggota PMR Kita yang kini berprofesi sebagai pengajar di SMK Wahidin Cirebon.

Cewek yang akrab dipanggil IWE ini mengekspresikan suasana batinnya kala itu lewat bait-bait puisi berikut ini. Puisi-puisi Iwe ini ditulis waktu dia masih duduk di bangku SMK N Kedawung loh.

Ini adalah bukti bahwa anak-anak PMR kita dari dulu itu memang kreatif, inovatif dan prestatif. "Kalo mereka bisa, kamu juga bisa"

PELITA HIDUP
by : Iwe


Malam yang gelap nan sunyi
Merayapi hati nan padam
tersungkur aku dalam kegelapan
tak tahu ke mana melangkah

Mataku buta
hatiku mati
Merintih perih
oh duniaku

Kucari kepastian
dalam impian jiwa
di mana pelitaku



TENTANG HARAPKU
by : Iwe


Apatah takdir nyata
bersua jadi asa jiwa
menanti harapkan padu

andai tahu bintang di sana
betapa hati menatapnya

Hatimu kian "setia"
Ciptakan nugraha cinta
nan membelenggu jiwaku

Terharu aku membisu
di ujung penantianku


DI LUBUK HATI
by : Iwe


Berlalu jiwa nan pedih
hilang kini derita hati
hentikan perasaan tangis

Semua lebur terkikis
hilang lenyap tinggal sepi
hanya hujan basahi bumi

Kurasa kedamaian merayapi
terlupa dusta hidup
yang tersimpan di lubuk hati


ANGAN JIWA
by : Iwe


Hamparan laut biru terbentang
luas jiwa tak terukur
menanti harapan hidup

Terpendam hijau damai
di sudut aku menangis

Cahya itu gelap
kucari lembah
terdiam dalam angan

AZET : PUISI RINDU BUAT SOBAT

Azet adalah eks pengurus PMR Kelompok SMK Negeri Bisnis & Manajemen/ SMK N B & M Cirebon (sekarang SMK N 1 Kedawung) masa bakti 1995/1996. Sebagai Seksi Pustaka, dia sempat menerbitkan bulletin PMR kita "PERMATA" edisi 2.

BAYANG KENANGAN
By : Azet


Terasa hanya setetes air mata
setahun berlalu berduyun duka
Kakak-kakak dambaan pilu
Berlalu tinggalkan rindu
Kini haruskah daku
Mengejarmu melepas adinda
Kian parah hati meringkuh
Teriakkan sejuta duka
Taburkan samudra airmata

Tinggallah diam dalam sepi
Menatap bintang di angan
Sekilas datang dikau, dayang
Menggores pahatan lalu

Adinda, ingin rasakan lagi
Dikau manja minta dipuja
Manis sekali menangis
Dengan belaian Mas
Seiring Abang
Pelipur duka kala siang

Kini,
Bayang tinggal dikenang



PUISI RINDU BUAT SOBAT 1
by : Azet

Remang di senja kubuat puisi
Aku kerinduan dalam sepi
Mengenang musim bersama sobat
indh waktu berbuih karat
Tiada pedang kan menghadang
Antara tali kenangan

Kapan lagi, sobat
Air mengalis di ombak
pakai terompah terjatuh
Akhirnya basah mendera
Nampakkan tubuh merindu

kabut kian meninggi
Ingatkah !
Tiupan serunai penggembala
Alunkan tembang di padang

Jauh sudah melangkah
Usai siang datang malam
Meneteskan embun jiwa
Percikanmu masih hangat, Sobat
Alirkan keringat sahabat



PUISI RINDU BUAT SOBAT 2
by : Azet


Kapan lagi, Sobat
Bercengkrama bersama
Saat di Cibunar kenangan
Mendengar gemericik air
Yang tiada noda

Selalu kunanti
tuk bercerita lagi
Tentang buah hati
Disertai canda gulana

Bulan tinggal sepotong
Sampai kapan?
Mengejar cita pengembaraan
Menyibak rimbunan malam
nan pekat berduplikat

GUNAWAN : Balada Bulan Setu Patok

Goena One (baca Gunawan) adalah seorang pengurus PMR Kelompok SMEA Negeri Cirebon (sekarang SMK N1 Kedawung) masa bakti 1993/1994. Selain aktif di organisasi kemanusiaan, dia juga aktif jadi pengurus OSIS SMEA Negeri Cirebon (SMK N 1 Kedawung) pada periode yang sama.

Sebagai orang Mundu Cirebon, dia mengekspresikan salah satu tempat bersejarah di daerahnya yaitu "Setu Patok" lewat goresan puisi. Setu Patok adalah danau penampung air yang dibangun pada zaman belanda. Puisi-puisinya ini dia tulis waktu masih kelas satu lho.

BALADA BULAN
By : Goena One

Oh...bulan, janganlah Kau bersedih
Walau matahari tak lagi menyayangimu
Tetaplah tegar, pancarkan sinarmu
'Tuk menerangi kehidupan ini

Malam 'kan terasa sepi, tanpa kehadiranmu
Hujan kan datang, dingin mencekam
Suara petir kan muncul mengiringi hujan

Oh...bulan, tampakkan wajahmu
Biaskan mendung-mendung di wajahmu
Hujan kan reda, berganti terang
Mentari kan muncul di ufuk timur

Oh...bulan, jangan hiraukan sang surya
Masih ada harapan yang menunggumu
Seekor pungguk, terbang melayang-layang
Menanti setia kehadiran cintamu


SETU PATOK
by : Goena One


Setu Patok, danau yang terpencil
Jauh dari keramaian kota
Setiap hari membenahi diri
Menanti Setiap pengunjung

Setu Patok, danau bersejarah
Sejak dulu kokoh membentang luas
Sejan zaman Belanda, di mana rakyat merintih
Menangis meratapi derita nestapa

Setu patok, danau legendaris
Peninggalan nenek moyang kita
Hasil jerih payah rakyat Indonesia
Yang tertindas oleh penjajah Belanda

Setu Patok, kini jadi pahlawan
Bagi penduduk sekitarnya
Setiap hari mengalir deras
Menuju lembah kedamaian