Selasa, 04 Mei 2010

SEBUAH KEBOHONGAN

by : vi3tre febriyani

Riry kini telah menginjak kelas 3 SMP. saudaranya yang bernama Reva pindah kesekolahnya, tapi kebetulan mereka tidak sekelas. rumah riry dan reva hanya berbeda jarak 20 meter.

di sekolahnya yang dulu reva tidak begitu pintar, tapi yang membuat semua keluargaterkejut mengapa di semester 1 kemarin reva mendapatka peringkat 1/ kok bisa ya riry pun mencari tahu kebenarannya. rupanya nilai raport kemarin adalah hasil kecurangan reva. setiap ulangan dia selalu membuat contekan, begitu juga saat UTS, dia membuat contekan dipapan ujian, kartu tes, meja bahkan pada secarik kertas. awalnya riry kaget. ya tapi dia maklumlah, jaman sekarang kan trend menyontek sudah merajalelah di kalangan pelajar. tapi riry tidak mau ikut-ikutan reva. hal itu tidak riry ceritakan pada keluarganya karena riry takut reva malu atau marah padanya. riry bertekad tidak akan menceritakan semua itu pada seorangpun kecuali reva memang sudah benar-benar keterlaluan.

Suatu hari di siang minggu, Ibu Reva datang ke rumah Riry. Ibunya menanyakan kebenaran bahwa selama ini apakah banyak sekali pengeluaran di sekolah? Seperti membayar SPP sebesar Rp 50.000,-; sumbangan renovasi bangunan Rp 25.000,-, pembelian buku perpustakaan Rp 10.000,-; sumbangan harian & uang khas Rp 60.000,- 1 semester. Setelah mendengar semua penjelasan ibu Reva, riry pun kaget bukan kepalang. reva memang sudah benar-benar keterlaluan, karena merasa kasihan pada orang tua Reva yang telah dibohongi oleh anak kesayangannya, riry pun angkat bicara.
"Maaf Tante, setahu saya di sekolah tidak membayar SPP, sumbangan Renovasi bangunan, apalagi pembelian buku perpus kan poemerintah sudah membebaskan kita dari biay a. tapi kalau sumbangan harian dan uang kas memang benar, tapi uang kasnya tidak sebesar itu. kita cuma harus membayar Rp 30.000, itu juga 1 tahun bukan 1 semester," jelas Riry

Ibu Reva pun ikut kaget
"Jadi sel;ama ini Reva membohongi Tante. Kurang ajar. nanti tante akan marahin dia habis-habisan. riry makasih ya kamu udah bilang ke tante. tante permisi pulang dulu." Ibu Reva tampak geram.

Dorr!!! pintu rumah di dorong sekencang-kencangnya oleh ibu Reva. Reva yang sedang menonton televisi pun kaget. "Kenapa sih, ma, kok keliatannya kesel banget. mama kesel sama siapa?" tanya reva.

Plak!!! Tangan ibu Reva langsung mendarat di pipi sebelah kanan Reva.

"Dasar anak kurang ajar, mama itu nyekolahin kamu bukan buat jadi pembohong. Pencuri atau penipu, tapi mama sekolahin kamu biar kamu pinter," ucap ibu Reva dengan nyaring.

"Mama ngomong apa sih, aku gak ngerti." tanya Reva sambil memegang pipinya yang tadi ditampar.
"Alah.. kamu gak usah pura-pura gak tahu gitu deh. mama itu udah tau semuanya. sebenarnya di sekolah kamu itu gak ada SPP, sumbangan renovasi bangunan, apalagi pembelian buku perpus. dan masalah uang kas sebenarnya kamu cuma disuruh bayar Rp 30.000,- 1 tahun kan ? Terus buat apa uang yang lebihnya Reva? kamu korupsiin uang mama? Kalo kamu butuh, bialng aja. pasti mama kasih, tapi kamu gak usah korupsi. gimanah nanti kalo kamu jadi pejabat, kalau masih kecil aja udah berani korupsi. mama kan gak pernah ndidik kamu jadi kaya gini, kamu contoh dong Riry, nggak pernah ngelawan orang tua. gak kaya kamu." kata ibu Reva

"Koq mama malah belain riry sih. sebenarnya yang anak mamah tuh siapa? riry atau aku. jangan-jangan riry yang anak mama." kata Reva.

Plak!!! Tangan ibu Reva kembali mendarat kedua kalinya . kali ini ke pipi Reva sebelah kiri. reva pun memegang kedua pipinya.

"Hati-hati kalo kamu ngomong. mamah udah besarin kamu dari kecil, tapi kamu, ini balasan kamu buat mama. kamu bilang sekarang! buat apa uang korupsi kamu itu, capet bilang ya! kata Ibu Reva sambil tangannya memegang pundak Reva.

"Aku...aku pake uang itu buat beli pulsa, hange out sama pacar aku, beli baju sama temen-temen dan ntraktir mereka. aku tuh gak mau kalau keliatan kaya orang miskin," kata Reva sambil menangis terseduh.

"Mama bener-bener marah dan kecewa sama kamu Va, sebagai hukumannya, kamu gak akan mamah kasih uang jajan selama satu minggu dan kamu dilarang pergi keluar rumah. jadi setiap pulang sekolah kamu harus langsung pulang ke rumah, hukuman itu berlaku satu bulan dari sekarang, dan kamu, awas kalau kamu ketahuan bohongin mama lagi ya. mama nggak segan-segan ngusir kamu dari rumah ini." ancam Ibu Reva.

Reva langsung msuk kekamarnya sambil menangis terseduh-seduh.

"Pasti Riry yang cerita sama mama, soalnya cuma dia kan yang tahu semua itu. awas aja Ry. Besok Lo akan dapat akibatnya, lo belum tahu siapa gue." kata Reva.

Benar saja, keesokan harinya Reva melabrak Rory. riry sangat menyayangkan sifat Reva yang begitu buruk. tapi Riry tidak bisa berbuat apa-apa. Semua keluarga telah mengetahui kebusukan Reva. hingga semua keluarga sepakat untuk memasukkan Reva ke pesantren di luar kota dan perhatian keluarga pun lebih banyak dicurahkan padanya.

KISAH MASA LALU

by : VTrie FEBRIYANI

Pagi ini mentari bersinar cerah tapi tak secerah hati Riry. minggu-minggu ini memang dia sedang banyak masalah. mulai dari tugas sekolah, maslah sama teman, smapai masalah keluarga. tapi yang membuat riry seperti cacing kepanasan adalah masalahnya dengan masa lalunya yang membuat dia menggigit jari. bisa dibilang masa kecil riry kurang bahagia. di masa kecilnya ia selalu bersedih, termenung dan kesepian.
* * *
Riry terlahir dari kelurga yang berjecukupan. ia hidup berdampingan dengan sanak saudaranya. riry seorang anak yang pendiam dan pemalu. dia mempunyai 2 saudara perempuan. kakaknya bernama tari dan adiknya bernama farah. diantara riry, kakak dan adiknya, yang paling cantik adalah tari (kakak riry) dan yang paling centil adalah farah (adik riry) dan yang paling pendiam adalah riry.

di masa lalunya riry selalu kesepian, akrena jika hari minggu atau hari libur dia selalu sendiri di rumah sedangkan adiknya diajak jalan-jalan oleh bibinya dan kakaknya hangeout brsama teman-temannya. saat itu riry kurang mendapat perhatian dari keluarganya, jadi dia selalu bermain dan belajar di kala dia kesepian. tapi berkat keisengan untuk bermain dan belajar, itu membuat bakat riry yang terpendam mulai terlihat. riry selalu mengekspresikan kemarahannya, kegembiraanya bahkan kesedihannya dengan berkreasi. dia tidak pernah mempersilahkan kesedihannya pada keluarga tapi semua yang terjadi pada dirynya ia siratkan pada buku diary.

salah satu kisah masa lalu riry yang tidak pernah terlupa adalah perselisihan antara dia dan sahabatnya. kish itu bermula dari pertengkaran yang tejadi antara riry dn nisa. riry marah karena saat itu nisa memukulinya. karena mereka masih kanak-kanak mereka pun bertengkar hingga mereka saling berjauhan dan menjadi musuh. itu terjadi dalam waktu yang lama. mereka tidak pernah lagi saling bertegur sapa dan menghindar ketika saling bertemu.

seiring dengan pertumbuhan mereka, mereka pun menyadari atas kesalahan yang telah diperbuat. riry merasa bersalah, jadi dia meminta maaf kepada Nisa. nisa pun memafkan riry dan mereka kini menjadi sahabat lagi. merka tidak lagi saling mengejek dan menghinar ketika saling bertemu. mereka menjadi akrab kembali.

walaupun riry dan nisa telah akrab kembali, riry tetap merasa bersalah atas kesalahannya selama ini. riry tidak memberi kesempatan pada nisa untuk meminta maaf padanya. riry selalu mengejek dan mencaci maki nisa. mungkin kisah masa lalu itu akan selalu teringat oleh riry dan nisa untuk selamanya.

kejadian yang tak pernah terlupa lagi oleh riry adalah saat dia dirawat di rumah sakit. dia dirawat karena jatuh dari tangga. lukanya cukup parah, karena saat itu kepalanya terbentur. kejadian yang terjadi itu bermula dari seorang riry kecil yang turun dari tangga dengan tergesa-gesa karena dia ingin mengejar ibunya yang akan pergi ke kantor untuk bekerja. tapi karena riry tidak hati-hati ia pu n terjatuh dan kepanya terbentur.

riry langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat. kejadian itu membuat semua kelurganya memperhatikannya. bahkan riry sempat berfikir agar dia terus sakit agar keluarganya selalu memperhatikannya. dia baru merasakan hangatnya kasih sayang keluarga saat dia jatuh sakit. sedangkan jika tidak, keluarganya tidak memperhatikannya. mereka sibuk dengan urusan merka sendiri. ayah dan ibunya bekerja di kantor. berngkat subuh pulang tengah malam. padahal seharusnya saat itu dia mendapatkan perhatian lebih dari keluarganya karena saat itu adalah saat-saat seorang anak biasanya diperlakukan sebagai seorang raja/ ratu. tapi itu tidak ia dapatkan dari keluarganya yang sangat ia cintai itu. riry sangat mengharapkan kasih sayang dari semua keluarga besarnya terutama ayah dan ibunya yang selama ini telah mentelantarkannya.