Minggu, 01 Agustus 2010

INDRA NOER JANNAH : Komentar Alam lewat Bait-bait Gersang

INDRA NOER JANNAH adalah nama pena DARKINA INDRAWIJAYA. Setelah malang melintang di dunia jurnalistik, penulis yang akrab dipanggil Bang Indra kini fokus pada dunia bisnis dan investasi. Bang indra mengawali bisnisnya sebagai Owner FORTUN VCO-Virgin Cocounot Oil . Lewat FORTUN YOUTH CENTER, Bang Indra mengembangkan bisnis smart communication and online advertising. Bang Indra juga tengah konsen di dunia investasi yaitu smart investing and link sistem global income, dengan GLOBAL INCOME INVESTINDO yang dirintisnya. untuk mengetahui lebih jelas kiprah Bang Indra sekarang Kamu bisa akses http:// darkinaindrawijaya.blogspot.com; http://sistemapig.blogspot.com; http://fortunyouthcenter.blogspot.com

Sebagai seorang penulis dan jurnalis, bang Indra juga sudah menerbitkan beberapa karya tulis, diantaranya HOROSKOP CINTA F-4; SHAH RUKH KHAN THE KING OF BOLLYWOOD. Buku-bukunya yang nyusul diterbitin diantaranya JURNALISTIK ITU ASYIK LOH, POTRET BISNIS SELEBRITIS, KAMU JUGA BISA JADI PENGUSAHA.

Puisi Komentar Alam pernah diterbitkan oleh Harian Umum PIKIRAN RAKYAT pada tanggal 20 Juni 1993. Puisi ini merupakan refleksi renungan dan bentuk keprihatinan penulis atas bencana alam yang tengah melanda bangsa kita dewasa ini seperti tsunawi, gempah bumi, banjir dan sebagainya. Semoga kita bisa mengambil hikmahnya, sehingga kita menjadi manusia yang bisa memanusiakan manusia dan memanusiakan alam. Amin


KOMENTAR ALAM
by : Indra Noer Jannah

Kala itu sunyi
Angin berbisik lirih :
"Aku sesak oleh polusi"

Penghuni-penghuni air pada mati
Laut berdesis :
"Aku tercemar lagi"

Dewi malam bersinar redup
Dia berkata pada bumi :
"Manusia congkak berlaku sombong padamu"

Hutan-hutan terketuk
Dia berpesan :
"Aku rela Kau tebang asal
Kau ganti dengan sembahyang."

Cirebon, 1 Januari 1991



BAIT-BAIT GERSANG
by : Indra Noer Jannah

Dalam dekapan duka
Dalam lingkaran dosa
Kucoba tepis yang tercela
Biar mereka tertawa
Aku punya jiwa

Biar jatuh, kubangun lagi
Kucoba lagi, walau sejuta duri menancap hati

Pada lagu sunyi
Kubariskan ungkapan hati

Dalam kejaran dosa
Dalam nuansa duka

Kuterjang arus durhaka
Kuberlari gapai pahala

Tebalnya tembok dosa
Mementalkan aku. Sering gagal.
Kutetap melawannya
Hingga capai hari merdeka

Pada tembang sunyi
Kutuliskan syair hati

Dalam ketidakmengertian
Tercengkram kebingungan
Segala laku perbuatan kehidupan
Tercurah pada bait-bait gersang


Puisi KADO HIKMAH BUAT BAPAK KEPALA SEKOLAH. Puisi ini dibuat sebagai kado perpisahan buat Bapak Kepala Sekolah SMEA Negeri Cirebon / sekarang SMK N 1 Kedawung, yaitu bapak Drs. Kahari Prawirasujasa.

Beliau mengundurkan diri dari jabatan sebagai Kepala Sekolah SMEA Negeri Cirebon karena sudah memasuki masa pensiun. terlepas dari segala kekurangan beliau sebagai manusia biasa, beliau telah berjasa dalam memajukan SMEA Negeri cirebon, karena memang Beliau dikenal sebagai pribadi yang disiplin.

KADO HIKMAH BUAT BAPAK KEPALA SEKOLAH
By : Indra Noer Jannah

Senja di lapis 1995
Kursi tugas itu bergeser ke arah komputer
Jari-jari kebijaksanaan itu tak kan lagi menekan tuts-tuts mesin tik yang menghasilkan aneka naskah
Kini tiada lagi latihan dan tugas yang mesti dikerjakan
Gandaran pun akan bergeser oleh tangan yang lain
Laci arsip telah dipenuhi dokumen keberhasilan
Yang tersusun dengan system klasifikasi kebijaksanaan

Pada layar komputer
Masukkan disket kasih sayang
Barengi dengan disket pemaafan
Masukkan data
Warnailah Opening Menu dengan nama-nama amal ibadah
Penuhi data dengan goresan-goresan basmalah
Bentengi virus dengan istighfar
Abadikan tiap file dengan control keikhlasan

Pada biro perjalanan selipkanlah tiket akherat
Pandulah wisatawan dalam jalan mardhotillah
Nikmati pesona alam dengan syukur alhamdulillah

Pada transaksi masa
Cermatilah debit dan kreditnya

Dalam kancah persaingan perdagangan bebas
Tanamkanlah modal dasar iman dan manajemen ketaqwaan

Dalam membangun rutinitas ibadah laksanakanlah
Dengan semangat kekeluargaan dan kegotongroyongan

Cirebon, 15 Maret 1995


GADO-GADO PERSAJAKAN
by : Indra Noer Jannah


Aku berjalan bersama megah-megah kebangkitan Islam
Ragamisasi pencurahan bait-bait Illahi
Menyulut benih-benih ide inspirasi
Hingga tercipta gado-gado persajakan ini

Ahmad Syubbanuddin Alwy menjerit tatkala berhadapan dengan teror
Sitor Sitomurang meregang sedih di malam lebaran
Sisa perjalanan Diah Saylin membuat DIAM TELUNJUK
Indra Noer Jannah terbang bersama komentar alam akan cinta darah merah

Jalan-jalan berkobar, melambaikan jejak luka juga pematang sawah,
dengan susunan pabrik-pabrik, pom bensin, pelabuhan, tambak udang
dan
restoran

dan supermarket tumbuh dari harum kemiskinan itu sebentar lagi,
melipat gerak tubuhku dalam kemasan iklan rokok kretek dan sabun wangi/

Seperti raksasa ekonomi yang berkisar di atas parabola
memutar otakku dengan fantasi Amerika
dadaku menyalah melukiskan peta sejarah yang membeku
dan pada sebuah bar yang terbakar,
dinding jiwaku akan segera berubah mengucur dari siklus pelacuran
mengusirku ke rawa-rawa untuk menjadi, tahi dan kupu-kupu
Akan terus bernyanyi dengan sayatan tangisku sendiri

REMBULAN DI ATAS KUBURAN

Ada lelah kau tinggalkan
Kau hadirkan dalam kehidupan
Perjalanan yang penuh tantangan
Bergelut menaklukkan waktu
Senja telah sampai pada rembangnya
Sejengkal mungkin
Waktu yang ditentukan tiba
Saat yang tiada dapat menghindar
Kau pun pergi meninggalkan pesan
Harum namamu hiasi arti perjuangan,
Semangatmu yang takkan padam
Tetap bergema dalam sisa perjalanan.................

Telunjuk/
Telunjuk/
Telunjuk/
Kau bikin orang takut
Kau bikin orang tertunduk
Kau bikin orang tergaruk-garuk
Kau bikin orang nyeruduk
Telunjuk/
Kau pencipta suasana buruk
Kau buat aku tergaruk-garuk
Kau......Kau......
Kau, telunjuk/
Bisa jadi BOM/

Bom/
Bom/
Bom/
BOMBAT/
Bom bagi sahabat/
Bom bagi yang tak kuat/
Bom yang tak bermartabat/

Bom
Bom
Bom
Bombat/
Bomnya orang sekarat/
Bomnya orang bejat/
Bom bagi kaum melarat jentat/

Akhirnya...................

D I A M ///
Diam ulama bahaya
Diam orang tua lalaikan amanah
Diam guru ngereruntuh
Diam pelajar kurang ajar
Diam anak gawe blenak
Diam atasan berantakan
Diam bawahan kekacaubalauan
Diam penguasa adalah bisah
Diam rakyat jelata tirani pemerintah
Diam petani bisa mateni
Diam pedagang mengguncang
Diam nelayan melayang
Diam/
Diam/...................Diam/.................Diam/......
Diam diri.............mawas diri............ingat Illahi/

Kala itu sunyi
Angin berbisik lirih:
"Aku sesak oleh polusi"

Penghuni-penghuni air pada mati
Laut berdesis :
"Aku tercemar lagi"

Dewi malam bersinar redup
Dia berkata pada bumi :
"Manusia congkak berlaku sombong padamu"

Hutan-hutan terketuk
Dia berpesan :
"Aku rela Kau tebang asal
Kau ganti dengan sembahyang."

C I N T A

Cinta............. Oh cinta............
Kau racun dunia
Kau perbudak yang tak mengerti
Kau buat yang tipis iman gantung diri/

Cinta............. Oh cinta.........
Kau vitamin kehidupan
Dari malas ke rajin
Dari lamban ke giat
Dari tercelah ke terpuji
Dari keras ke lunak
Semua yang kurang berubah ke lebih/

Cinta...............oh cinta............
Kau pewarna kehidupan
Kadang suka kadang duka
Kadang setia kadang dusta
Kadang manis kadang pahit
Tiap unsur berbaur/

Cinta............oh cinta..................
Kau buat orang tanda tanya
Mengapa kau ada?
Siapa Kau?
Darimana kau?
Bagaimana kau?
Buat apa Kau?

DARAH MERAH //////

Mendidih, menyalah/
Menurutkan langkah
Menyelusuri warna

Kemulyaan berbaju batu baja

Diantara batas-batas......
Jangan tekan keras/
Masih muncrat/////

Ini bukan pengeksploitasian kata-kata/
Ini bukan pengklabuan jiwa
Ini bukan mengada-ada/
Inilah hasil pengembaraan batiniah///
Inilah pembaharuan suara-suara terlunta/
Inilah..................
Enak bukan?????

Tidak ada komentar:

Posting Komentar