Selasa, 07 Desember 2010

TERIMA KASIHKOE


TRUE STORY BY :YOYO SULASTRIYAH

Ini merupakan pengalaman saya beberapa tahun yang lalu. Hari itu adalah hari Sabtu, tepatnya tanggal 12 Februari 1994 pukul 06.30. Semua umat Islam di seluruh dunia sedang menjalankan ibadah puasa untuk hari yang pertama. Seperti tahun-tahun yang sudah saya selalu berjalan-jalan bersama teman-teman seusai mengikuti kuliah subuh. Di perjalanan saya melihat anggota PMR berkacu kuning sedang latihan cara membawa orang sakit dengan mengunakan tandu, spontan saya dan teman-teman mentertawakan mereka dan mengejek.

Saya : "Eh, teman-teman coba kalau saya aja yang digotong kan lebih enak, ya nggak?!

Teman-teman semua tertawa, dan tiba-tiba saah satu teman saya dengan tidak sengaja menginjak sandal yang saya pakai. Sandal itu terlempar sampai ke tengah jalan. Karena saya dan teman-teman sedang bercanda, tanpa melihat situasi saya langsung berlari ke tengah jalan untuk mengambil sandal. Dan...ketika saya sadar ternyata semua yang saya lihat putih , ya hanya warna putih yang saya lihat, dan bau.....bau yang sangat saya benci ternyata bau obat.

Setelah saya mengerjapkan mata berkali-kali ternyata saya berada di sebuah ruangan yang serba putih. Hati saya bertanya-tanya berada di manakah saya? Dan auw...sakit, sakit yang teramat sangat, dan ternyata kaki saya..... Ya Tuhan, apa yang terjadi dengan kaki saya? Begitu sakit dan berat.

Dalam keadan yang masih bingung tiba-tiba terdengar pintu terbuka dan muncullah seorang perempuan dengan menggunakan gacu berwarna kuning. Ya, Tuhan, dia khan... Ya, dia adalah anggota PMR yang tadi pagi sedang latihan. Hati ini rasanya teramat perih mengingat apa yang saya lakukan tadi pagi. Dalam keadaan seperti itu, perempuan itu tersenyum manis menentramkan hati saya, lalu perempuan itu berkata," Dik, sudah jangan menangis, toh kita sudah menggotong Kamu sesuai dengan keinginanmu tadi, iya khan?"

Mendengar kata-kata itu saya langsung menangis karena mengingat kata-kata ejekan yang telah saya lontarkan tadi pagi. Semenjak kejadian itu saya mulai sadar pada apa yang telah saya lakukan selama ini. Saya sadar selama ini rasa kemanusiaan saya amatlah kurang. Dan yang telah membuka pikiran gelap saya itu adalah PMR dan kejadian yang telah menimpa saya, sampai kaki saya harus ditopang dengan sebuah pen untuk membantu kekuatan tulang saya.

Semenjak itu saya bersahabat dengan anggota PMR yang pernah saya ejek, dan saya berjanji untuk mengikuti kegiatan PMR di SLTP nanti dan SMU, walaupun saya mengikuti latihan PMR dengan menggunakan kursi roda selama 3 (tiga) bulan.

Terim kasih, PMR! Karenamulah hati saya terbuka akan semua kekhilafan saya yang telah melalaikan arti dari rasa kemanusiaan.

YOYOH SULASTRIYAH
Cirebon, 1 April 1981
SLTP Negeri 1 Cirebon
Anggota PMR Kel. SMK N 1 Cirebon Barat (sekarang SMK N 1 Kedawung)
Angkatan ke-XIII
Jalan Kalijaga No.140 RT 07 RW 03
Karang Dawa Barat
Cirebon 45113

Tidak ada komentar:

Posting Komentar