Rabu, 28 Juli 2010

BIRU (BencI tapi RindU)

By : Vietree Febriyanie

Bima, nama itu sangat mengusik telinga rury. rury sangat kesal jika mendengar nama Bima. mereka berdua salah musuh bebuyutan. semua itu berawal saat mereka baru akan menginjak kelas I SMP atau tepatnya saat mereka MOS. kebetulan saat mereka kelas I, mereka sekelas. saat hario pertama MOSrury terjatuh karena tubuhnya terdorong oleh tubuh bima, karena kakak kelas mereka mengira bima dan rury bercanda, merekapun dihukum dan dijemur dilapangaan sambil hormat pada bendera dan mereka dikalungiu kertas. rury bertuliskan saya gila dan bima bertuliskan saya jelek dan mereka diriasi oleh kakak kelasnya sepreti orang gila. semua siswa yang melihat mereka pun tertawa.

sejak SD,bima memang terkenal usil dan jail, sehingga teman-temannya banyak yang menjauhinya. semua keusilan bima tidak cukup sampai disitu. pada hari kedua MOS, bima kembali melakukan kejaiannya. saat semua siswa dikumpulkan di lapangan, tiba-tiba bima menarik rambut rury, rury p-un berbalik dan mendorong pundak bima. bima merasakan kesal dan dia langsung meraik rok yang dikenakan rury, karena memang rok rury sedikit kedodoran dan dia tidak mengenakan ikat pinggang, rok rury pun langsung melorot dab celana pendek bunga-bunganya pun terlihat. semua siswa yang ada di lapangan menjadi tertawa. rury pun merasa malu dan dia pun lari sambil menaikkan kembali roknya yang tadi jatuh untuk dirapihkan. mulai saat itu rury pun sangat membenci bima.

bagi rury, tiada hari tanpa kejailan bima. hamp[ir setiap hari rury menjadi korbnan kejailan bima. kejailan bima bagaikan makan bagi rury. pagi, siang, sore tak pernah absen, hingga tak terasa mereka telah menginjak kelas SMP.
"kok udah satu minggu si busy gak keliatan ya..biasanya dia gak pernah absen ngejailin gue." kata rury ama temen-emennya.
busy adalah pamnggilan rury pada bima.
"gue denger-denger katanya dia lagi sakit." kata tita teman rury.
"gak, gue denger dari guru katanya dia mau pindah sekolah." kata dita.
"ah, yang bener? masa dia mau pindah sekolah>' kata rury kaget.
"yaudah, kalo loe mau tau yang sebenernya loe dateng aja ke rumahnya." kata rita.
"gak ah, gengsi dong. masa cewe main ke rumah cowok." kata rury.
"ya udah, kalo loe gak mau tau yang sebenernya.' kata rita.
"ya udah iya. besok gue ke rumah dia." kata rury.

keesokan harinya setelah pulang sekolah, rury pun melaksanakan niatnya untuk menjenguk bima.
"Loe sakit apa bim?" tanya rury
"gak papa kok. gue cuma kecapean aja." jawab bima
"oh..oh ya, denger-denger katanya loe mau pindah sekolah ya?"
"Iya"
"emang kenapa loe pindah?"
"gue disuruh bonyok gue, katanya sih biar bue gak bandel lagi."
"oh...ya udah , gue pulang dulu ya. semoga cepet sembuh."
"ya, thanks ya udah jenguk gue."
"nanti kalo loe pindah pasti gue kangen ama kejailan loe.
"bisa aja loe."

sudah minggu setelah rury menjenguk bima bima belum juga masuk ke sekolah.
"oh..aku rindu padamu bima." kata rita agak menyindir rury.
"ah..apaan sih." kata rury.
"katanya benci, tapi kok rindu.' kata dita
"udah ah, gak usah urusin dia lagi. mendingan kita ke kantin yuk. gue traktir deh." kata rury
"ok." dita dan rita serempak
merekapun bersama-sama pergi ke kantin.
"eh, kenapa sih? kalian berdua kok liat gue kaya gitu. emang di belakang gue ada apa?" tanya rurya.
rita dan dita hanya diam sambil senyum-senyum, karena penasaran rury pun menoleh ke belakang. tak disangka dibelakang rury adalah bima.
"bim, loe ngapain di sini? " tanya rury.
"terserah gue dong, ini kan sekolah gue." jawab bima
"jadi loe gak jadi pindah?"
"yoi, bener banget."
rury pun memeluk bima
"ciee....cieee..." kata rita dan dita.
"bim, gue seneng banget loe gak jadi pindah." kata rury.
"apalagi gue. gue lebih seneng daripada loe karena gue bisa ngusilin loe lagi. " kata bima
bima langsung menarik rambut panjang rury. rury pun langsung membalasnya dan menarik rambut gondrong bima. setelah itu bima mengambil tas rury yang tadinya berada di atas meja kantin di tempat mereke makan. tas itu pun dibawa lari bima dan akhirnya terpaksa rury harus mengejarnya. terjadilah kejarkejaran, mereka kejar-kejaran samp[ai mengelilingi sekolah dan lapangan, hingga siswa yang melihat pun tertawa dan terheran-heran. mereka berdua tidak menghiraukannya. setelah capek, merekapun berhenti di tengah ;apangan dengan nafas terengah-engah. bima pun mengembalikan tas rury dan rury segera mengambilnya dengan cepat karena takut tasnya dirampas bisa kembali. tiba-tiba tangan bima yang kuat merangkul leher rury dengan erat dan rury pun agak kesakitan.
"gue seneng deh bisa sama loe lagi." kata bima
"gue juga sama bim."
"sorry ya kalo selama ini gue ngeselin, ngejengkelin, suka bikin loe marah, terus juga loe kena batunya. gara-gara kejailan gue loe malah dihukum, terus daipanggil guru bp bahkan ortu loe juga dipanggil. pasti loe sebel banget kan ama gue." kata bima
"ya..emang sih, loe kadang ngeselin...banget, tapi kadang juga lucu dan bikin gue ketawa. ya..tapi loe usilin gue jangan keseringan nanti gue malah bosan. kalo sekali-kali usil ya...boleh lah." kata rury.
"tapi loe seneng kan, kalo gue usilin?"
"emang sih, kalo loe usilin gue, kadang gue sebel dan benci ama loe. tapi kalo loe gak ngusilin gue, gue jadi rindu .
"oh..jadi loe benci tapi rindu ama gue?"
"ya..gitu deh."
"jadi loe suka kalo gue usilin?
"gimana ya?"
"ngaku aja."
"iyah deh."
tiba-tiba bima menarik rambut rury.
"kok loe tarik rambut gue?"
"katanya loe suka kalo gue usilin."
"awas...ya..."
mereka pun kembali kejar-kejaran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar