Rabu, 28 Juli 2010

TERIMAKASIH GURU

By : V3 Febriyani

Meta Pertiwi biasadipanggil Meta. sekarang duduk dibangku kelas 3 SMP/ Kelas VII. meta memang termasuk siswi yang pandai, kreatif dan berprestasi. Bisa dibilang dia siswi yang cukup teladan, berpotensi dan multitalenta, tapi sayang sekali, karena dia anak yang pemalu jadi dia kuper alias kurang pergaulan. sehingga teman-temannya tidak banyak yang mengetahui potensi yang ada di dalam dirinya dan hanya beberapa orang saja yang telah mengetahui bakatnya. salah satunya adalah guru di smpnya yaitu Ibu Isma.
Suatu hari ibu isma selaku wali kelas VIIIF yang mengajar di kelas meta, memerintahkan murid-muridnya untuk menyanyikan lagu daerah. semua murid pun maju satu persatu, begitu juga dengan Meta. saat meta menyanyi, semua teman-temannya terpukau. meta terlihat begitu percaya diri dan suaranya terdengar merdu, lantang dan lepas seolah tak ada beban. sejak saat itu teman-teman meta pun tidak lagi meremehkan dan menganggapnya enteng dan mereka lebih menghargai meta.

"Meta, ibu mau bicara berdua dengan kamu, nanti setelah pulang sekolah, kamu ke kantor ya!" suruh Ibu Isma.

meta pun menjalankan apa yang diperintahkan oleh Ibu isma.
"permisi bu...." kata meta.
"Ya..meta, silakan kamu duduk. meta, ibu tahu kalau kamu pintar dan berbakat, tapi kenapa kamu gak ngembangin itu? kenapa kamu selalu diam kalau di kelas. kamu lagi ada masalah?
"saya minder bu?" ucap meta
"Minder kenapa? apa ada pacar kamu di kelas? atau kamu suka sama teman sekelas kamu? tanya ibu isma.
"ah..ibu..bukan begitu. saya minder karena saya merasa gak ada apa-apanya didepan teman-teman bu."
"kata siapa? kamu ini sebenarnya berbakat, kamu kreatif, kamu bisa menggambar, bahkan kamu pernah juara menggambar. suara kamu bagus. sampai-samapai teman-teman kamu terpukau waktu kamu nyanyi. kamu pinter ipa dan bahasa indonesia, apalagi dengar-dengar kamu bisa buat cerpen, terus masalah kamu apa? tanya bu isma.
"Minder itu bu..mungkin itu bawaan dari kecil. soalnya dari kecil aku tuh pendiem gak kaya kakak dan adikku. dari kecil sampai sekarang aku yang paling pendiem dan jarng ngomong. makanya kau gak terbiasa."kata meta.
"sebenarnya ibu menyayangkan sekalai kalau bakat kamu itu tidak dikembangkan." kata Ibu Isma.
"saya juga ingin sekali mengembangkan bkat saya. saya tidak ingin menjadi anak yang kuper, pemalu dan diremehkan oleh orang lain. tapi itu sangat sulit buat saya bu..saya ingin sekali menunjukkan pada semua orang kalau saya bisa dan saya mampu. sya bukan sampah yang bisa dilempar-lempar dan dibuang seenaknya jika tidak dibutuhkan lagi, tapi bagaimana caranya? kata meta
"Kamu harus membiasakan diri untuk bicara di depan umum. kamu gak usah malu jika berhadapan dengan teman-teman kamu dan kamu jangan menjadikan semua itu beban buat diri kamu, akrena semakin kamu terbebani, maka semakin sulit buat kamu utnuk melaksanaknnya. jadi pesan ibu, jalani hidup ini sesuai dengan kata hatikamu. raihalah semua yang terbaik . nikmatilah hidup, tapiawas jangan sampai kamu lali untuk menjalankan ibadah, dan untuk mengusir minder kamu, jika berhadapan denga orang yang membuat kamu minder usahakan rilekskan dulu pikiran dan hati kamu, lalu bacalah doa dan anggap saja kamu adalah angin dan semua yang kamu hadapi itu adalah rumput, sehingga kamu akan membawa rumput itu ke manapun arah kamu menuju. kamu miring ke kanan , mereka miring kekanan dan begitu pun sebaliknya. kalau ada kritikan dari teman kamu, maka saringlah kritikan itu, yang baik dan bermanfaat kamu ambil, yang buruk dan tidak bermanfaat kamu buang dan kritikan yang tidak bermnamnfaat itu anggap saja hanya angin lalu. ikutilah kata-kata orang bijak dan sholeh, jangan mengikuti orang bajingan dan salah, karena semua itu akan membuat kamu semakin hancur. kunci dari semua pesan ibu adalah berusaha, berdoa dan sabar. jangan kamu tinggalkan salah satu dari ketiga kunci itu karena jika satu saja hilang maka tubuhmu akan pincang dan tidak dapat menghadapi kejamnya kehidupan. jadi yang harus selalu kamu ingat adalah percaya diri, tanamkan itu dalam hati, Insya Alllah kamu akan berhasil," saran Ibu Isma.

"terimakasih buh, ibu adalah motivator buat aku. aku akan berusaha menjalankn semua yang ibu perintahkan. terimaksih ya bu," kata Meta
"Sama-sama," kata ibu isma
* * *
Setelah berkonsultasi dengan ibu isma, meta pun menjadi lebih percaya diri dan lebih berani dan berkat semua itu, meta berhasil meraih prestasi yang di inginkan. di sekolah meta mulaui dikenal karena prestasinya. seperti menajdi juara kelas, juara menggambar, juara nyanyi antar kabupaten, bahkan setiap bulan dia diminta membuat cerpen untuk sebuah majalah remaja yang cukup terkenal.

memang semua bisa kita capai asal ada niat dan kemampuan dan semua itu takkan bisa diraih tanpa dukungan atau motivasi dari orang-orang terdekat. slah satunya adalah orang tua kedua di sekolah, yaitu guru. kita takkan bisa berdiri tegak tanpa mereka. seperti halnya pohon besar yang tettiup angin, jika akarnya tidak kuat, maka butuh penyanggah agar pohon besar itu tidak jatuh dan butuh penyanggah yang kuat pula agar penyanggah tidak tertindih pohon besar. Penyangga itu seperti halnya seorang guru.

Meta telah berhasil mengajar semua harapan yang tadinya menurut dia harapan itu hanyalah mimpi belaka. tapi semua itu telah metya buktikan. rumah takkan bisa kokoh berdirih tanpa ada pondasi dan tiang penyanggah yang kuat. Pondasinya adlah iman, tiang penyangganya adalah orang tua atau guru.
Terimakah guru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar